TUGAS KELOMPOK - KELAS STRATEGIC
HUMAN RESOURCE MANAGEMENT
DOSEN: DR. SINGMIN JOHANES LO, BS.Ch.E, MSOD.
MANAGING HUMAN RESOURCES IN SMALL
AND
ENTREPRENEURIAL FIRMS

OLEH : KELOMPOK 1
UNANG TOTO HANDIMAN (NIM 55116120179)
MULYADI (NIM 55116120106)
SEKOLAH PASCASARJANA PROGRAM
MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS MERCU BUANA – JAKARTA
APRIL 2017
Tujuan Pembelajaran
1.
Menjelaskan
mengapa HRM penting untuk usaha kecil dan bagaimana HRM usaha kecil berbeda
dari perusahaan besar.
2.
Memberikan
empat contoh bagaimana pengusaha dapat menggunakan internet dan pemerintah
untuk mendukung upaya HR.
3.
Daftar
Lima cara pengusaha dapat menggunakan ukuran kecilnya untuk meningkatkan proses
HR mereka.
4.
Mendiskusikan
bagaimana anda akan memilih dan berurusan dengan organisasi pengusaha
profesional.
5.
Menjelaskan
bagaimana Anda akan membuat start-up sistem sumber daya manusia untuk bisnis
kecil baru
Pendahuluan
Tidak ada yang kecil tentang
usaha kecil. Sekitar 99% perusahaan Amerika Serikat, adalah usaha kecil, dan
lebih dari setengah orang yang bekerja di Amerika Serikat bekerja untuk
perusahaan kecil. Usaha kecil sebagai kelompok juga anggota dari jumlah yang
ada sebanyak 600.000 atau juga usaha
baru yang muncul setiap tahunnya, sesuai dengan pertumbuhan bisnis (perusahaan
kecil tumbuh lebih cepat dari perusahaan besar). Dan perusahaan kecil
menciptakan sebagian besar pekerjaan baru di Amerika Serikat.
Statistik mengatakan, oleh karena
itu, kebanyakan mahasiswa baru lulus kuliah dlebih tertarik akan bekerja untuk
usaha kecil – perusahaan yang pekerjanya
kurang dari 200 pekerja. Jadi,
diharapkan setelah membaca makalah tahu sesuatu tentang manajemen sumber daya
manusia dalam usaha kecil.
1. Bagaimana HRM Usaha Kecil bisa
Dibedakan
Ada
empat alsan utama Manajemen SDM di perusahaan kecil ini berbeda: ukuran, prioritas,
informalitas, dan ciri pengusaha tersebut.
1.
UKURAN (SIZE), Hal ini sangat tidak biasa untuk menemukan
bisnis di bawah 90 atau lebih karyawan dengan HRM profesional yang berdedikasi.
Sesuai aturan, perusahaan yang tidak mencapai 100 karyawan harus menggunakan HR
spesialis. Namun bahkan toko ritel yang mempekerjakan lima atau enam orang harus
melakukan proses perekrutan, pelatihan, dan pemberian kompensasi pada karyawan.
Jadi pemilik dan atau asistennya lah yang melakukan pendokumenan HR dan tugas
HR. Temuan SHRM, misalnya, bahwa perusahaan dengan jumlah di bawah 100 karyawan
sering menghabiskan waktu hampir dua kali atau lebih setiap tahunnya untuk
menangani isu-isu HRM. Hal tersebut biasanya ditangani oleh pemilik.
2.
PRIORITAS (PRIORITY), Ini bukan bicara masalah ukuran
tapi bisnis yang kenyataannya mendorong banyak manajer usaha kecil dan
pengusaha (laki-laki dan perempuan yang memberikan visi dan misi saat memulai
bisnis baru) untuk fokus pada isu-isu non-HR. Setelah mempelajari perusahaan
e-commerce kecil di Inggris. Salah satu peneliti menyimpulkan bahwa, HRM sama
pentingnya dengan fungsi lainnya, naun tidak menjadi prioritas tinggi bagi
perusahaan.
Mengingat
usaha kecil memiliki kekurangan sumber daya seperti waktu, uang, orang dan
keahlian, hal ini dirasakan oleh para manajer usaha kecil menengah, di bidang
keuangan, produksi dan pemasaran, dan HR dari relative kepentigannya berkurang.
3.
INFORMALITAS (INFORMALITY), Salah satu efek dari HRM yang
cenderung lebih terasa informal di perusahaan-perusahaan kecil. Sebuah
penelitian yang menganalisis praktik pelatihan di sekitar 900 perusahaan kecil
keluarga dan perusahaan kecil non keluarga. Pelatihan cenderung bersifat
informal, dengan penekanan pada metode seperti rekan kerja dan pengawasan on
the job training.
Informalitas tersebut bukan hanya karena
kurangnya sumber daya, itu adalah “masalah kelangsungan hidup” Pengusaha harus
bereaksi cepat terhadap perubahan kondisi kompetitif. Jadi, ada logika dalam
menjaga hal-hal seperti kebijakan kompensasi yang fleksibel. Kebutuhan untuk
usaha kecil untuk beradaptasi dengan cepat sering berarti hal penanganan
seperti kenaikan gaji, penilaian, dan waktu off”pada informal, secara aktif
dengan share time.
4.
PENGUSAHA (THE ENTREPRENEUR), Pengusaha adalah orang yang
menciptakan bisnis dengan kondisi berisiko. Para peneliti percaya bahwa dalam
pembahasan informalitas kecenderungan perusahaan kecil pengusaha ingin
mengontrol banyak hal. “Pemilik cenderung ingin memaksakan kehendak dan gaya
mereka manajemen personal pada masalah internal, termasuk tujuan utama dan
orientasi perusahaan. Kondisi kerja dan kebijakan, serta gaya berkomunikasi
internal dan eksternal dan bagaimana hal ini dikomunikasikan kepada staf”.
IMPLIKASI Apa artinya semua ini pada
praktek manajemen sumber daya manusia pada perusahaan kecil ?
·
Pertama, pada prakteknya sumber daya
menempatkan pemilik usaha kecil sebagai disavantage kompetitif. Seorang pemilik
usaha kecil tidak menggunakan cara praktis berbasis web dalam hal perekrutan karena
akan menimbulkan biaya yang tidak perlu dan mungkin hasilnya rendah.
·
Kedua, ada kekurangnya keahlian SDM
khusus di usaha kecil. Bahkan di usaha yang lebih besar, ada paling banyak
menempatkan satu atau dua orang HRM. Hal ini menimbulkan ada yang tidak
termonitor seperti masalah hukum ketenagakerjaan, dst.
·
Ketiga, pemilik usaha kecil mungkin
tidak sepenuhnya setuju dengan peraturan ketenagakerjaan untuk pemberian kompensasi
dan masalah lembur. Contoh termasuk membayar untuk jam kerja lembur.
·
Keempat, duplikasi data dalam paperwork
membuat kesalahan entri data, usaha kecil sering tidak menggunakan sistem
informasi sumber daya manusia. Itu berarti data karyawan (nama, alamat, status
perkawinan, dan sebagainya) sering muncul pada beberapa paperwork sumber daya
manusia.
Mengapa HRM Penting untuk Usaha Kecil
Baru-baru
ini sebuah usaha kecil start-up software dihadapkan masalah dengan sebuah
postingan di media sosial dari salah satu
karyawannya yang dituduh telah melakukan
moral harassement. kata salah satu ahli,
adalah bahwa start-up tersebut tidak dapat berasumsi bahwa semua yang mereka butuhkan
adalah sebuah data catatan karyawan; mereka juga perlu berfungsinya sistem HR
Bagi
banyak perusahaan kecil, HRM yang efektif juga diperlukan dengan menjaga
hubungan baik dengan pelanggan. Untuk contoh, sesuai dengan internasional
standar mutu ISO-9000, bahwa usaha besar dan usaha kecil wajib stadar dan
ketentuan HR diperlukan.
2. Penggunaan Internet dan Alat
Pemerintah untuk Mendukung Upaya HR
a. Mematuhi Hukum Ketenagakerjaan
·
DOL (Departement Of Labor) Amerika Serikat
adalah Departemen pemerintah federal amerika yang mengurusi buruh menyediakan
web untuk membantu buruh “Langkah pertama Penasehat Ketenagakerjaan” (lihat
www.dol.gov/elaw/firststep) membantu manajer usaha kecil mengetahui dan menentukan
hak-hak dan kewajiban ketenagakerjaan.
Situs lain yang terkait situs DOL adalah (www.dol.gov/whd/flsa/index.html) situs ini memberikan informasi
tentang standar bagi buruh untuk mendapatkan keadilan Fair stadards Buruh Act (FLSA). Ini e-laws Advisors memberikan
panduan praktis tentang pertanyaan-pertanyaan seperti kapan harus membayar
lembur.
·
THE EEOC AS Equal Employment Opportunity
Commission suatu lembaga gederal Amerika Serikat yang mengelola Judul VII dari Undang Hak Sipil tahun
1964 (Bab VII), The Age Discrimination in Employment Act of 1967 (ADEA) yang
mengatur pencegahan Diskriminasi antar pekerja, Judul I dari Amerika in
Disabilities Act tahun 1990 (ADA) yang mengatur pemberian hak para penyandang
Cacat, dan Equal Pay Act of 1963 (EPA) yang mengatur kesetaraan hak untuk
mendapatkan gaji yang setara tanpa diskriminasi. situs Web-nya (www.eeoc.gov/employers) Berisi informasi penting
mengenai hal-hal sebagai berikut:
·
bagaimana
cara menentukan apakah bisnis saya dilindungi oleh undang-undang EEOC?
·
Siapa
saja yang dapat mengajukan tuduhan diskriminasi dengan terhadap EEOC?
·
Dapatkah
usaha kecil menyelesaikan tuduhan tanpa proses investigasi dalam menghadapi
gugatan?
·
OSHA (Occupational Safety and Health
Administration) adalah Situs web DOL yang
menyediakan informasi mengenai Administrasi Keselamatan dan Kesehatan bagi
pekerja atau karyawan (www.osha.gov) juga menyediakan informasi bimbingan usaha
kecil. Situs OSHA menyediakan informasi lainnya yang diperlukan oleh usaha
kecil sebagai buku pegangan. Situs OSHA mudah diakses yang berisi informasi praktis, termasuk juga keselamatan
dan kecelakaan untuk industri-khusus.
b. Perencanaan dan Perekrutan Karyawan
Dengan
tersedianya media online dapat membantu pemilik usaha kecil bekerja dengan efektif dalam mengahdapi persaingan
yang tinggi aplikasi telah menyediakan fasilitas untuk menulis deskripsi
pekerjaan dan merekrut pelamar. The DOL O*NET (http://online.onetcenter.org) menyediakan
program yang memungkinkan pemilik usaha untuk membuat deskripsi pekerjaan dan
spesifikasi pekerjaan dengan akurat dan cepat.
MEREKRUT BERBASIS WEB, Pemilik usaha kecil dapat
menggunakan jasa media online dalam proses perekrutan, contoh, Dengan menggunakan
aplikasi LinkedIn pemilik usaha sangat dimudahkan untuk mencari calon karyawan
yang sesuai kebutuhan (LinkedIn.com), dan untuk mengirim Jobs pada
Careerbuilder.com, dan asscociations profesional Job Boards.
·
Trend Issue HR Melalui Digital
dan Media Sosial
Banyak
usaha kecil menggunakan media sosial untuk merekrut pelamar dengan menggunakan
jasa aplikasi Sosial Media. Sebagai contoh, LinkedIn, On Twiter. Media social
lainnya, perekrut usaha kecil juga harus fokus pada media sosial yang masuk akal
bagi mereka, misalnya Facebook, instagram.
·
Seleksi Tenaga Kerja
Beberapa penyedia aplikasi test yang
sangat mudah digunakan oleh pemilik usaha kecil untuk melakukan proses seleksi
karyawan. Contoh adalah The Wonderlic Personal Test, aplikasi
ini dapat membantu untuk mengukur kemampuan mental secara umum calon karyawan
yang diseleksi. Dengan pertanyaan agak mirip dengan alat uji SAT, Test ini membutuhkan
waktu kurang dari 15 menit dan berisi sekitar 4 halaman.
Aplikasi lainnya adalah Indeks
prediktif adalah aplikasi lain yang dapat membantu untuk mengukur
ciri-ciri kepribadian calon karyawan dan perilaku - khususnya, dominasi,
ekstroversi, kesabaran, dan sikap menghindari menyalahkan. Sebuah template
menyediakan scoring sederhana. AplikasiIni berisi 15 standar kepribadian sebagai patokan.
Berikut ini adalah ulasan saran dari
majalah Inc untuk proses perekrutan usaha kecil dan proses penyaringan.
1. Tetap
berada dalam industri,
menggunakan kaplikasi jasa penyedia online boards yang menargetka industry
swasta atau kota untuk meminimalkan pelamar pekerjaan yang tidak relevan
2. Otomatisasi
proses, membantu
pemilik usaha kecil dalam sistem pengolahan dan perekrutan calon karyawan,
aplikasi ini cukup murah biaya.
3. Online
tes, aplikasi untuk
menyaring calon karyawan melalui tes via online, misalnya, untuk menguji
kemampuan pemohon di aplikasi Quick Books,
atau bahkan kemampuan untuk menjual melalui telepon
4. Menggunakan
jaringan anda di jejaring sosial.
Menggunakan aplikasi yang menggunakan jaringan pertemanan di jejaring sosial
kemudian merekomendasikannya, dan menggunakan situs jejaring sosial seperti
LinkedIn, Facebook, dan twiter
5. Kirim
rekaman, Aplikasi
aplikasi yang yang menyediakan hasil
wawancara berupa rekaman video via online. Aplikasi ini akan mengirimkan undangan
e-mail dengan link ke calon karyawan.
SESUAI ATURAN Mengingat kesibukan kerja dari pemilik usaha kecil
serta tekanan waktu yang dihadapi. Banyak penyedia tes akan membantu majikan
dalam membangun prosedur pengujian dan hal ini dimungkinkan dan todak menyalahi
aturan.
·
Pelatihan kerja
Pelatihan kerja via online sangat
dimungkinkan dan dapat memberikan pelatihan karyawan yang dapat digunakan dan
mencapai yang keberadaannya di luar jangkauan karyawan.
PRIVATE VENDOR Pemilik usaha kecil dapat memanfaatkan ratusan
penyedia aplikasi solusi pelatihan yang telah dikemas dengan baik sesuai
kebutuhan. Penyedia aplikasi mulai dari program belajar mandiri dari American
Association Manajemen (www.amanet.org) dan SHRM (www.shrm.org) sampai ke
program khusus.
·
Skillsoft adalah contoh lain
(http://skillsoft.com/catalog/default.asp) kursus yang menyediakan sarana
pelatihan yang meliputi strategi bisnis dan operasi, profesional yang efektif,
dan keterampilan komputer
THE SBA (Small Business Administration),
aplikasi yang diluncurkan oleh pemerintah federal yang menyediakan
informasi administrasi usaha kecil
(www.sba.gov/training) banyak situs web kampus juga menawarkan kursus via online, lokakarya, publikasi, dan alat-alat
belajar yang ditujukan untuk mendukung pengusaha kecil.
NAM (National Association of
Manufacturers) adalah organisasi industry perdagangan terbesar di Amerika
Serikat. NAM beranggotakan 14.000 produsen, termasuk di dalamnya 10.000
perusahaan kecil dan menengah.
NAMs
Virtual Universitas (www.namvu.com) situs web yang berisi informasi untuk membantu
karyawan dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan keterampilan kerja mereka
dan melanjutkan pengembangan ke jenjang profesiona. Tersedia hampir 650 kursus.
c. Penilaian Prestasi Kerja dan Pemberian Kompensasi
Karyawan
Saat ini
pengusaha kecil memiliki akses sangat mudah untuk menggunakan situs web yang menyediakan
jasa program penilaian dan kompensasi bagi karyawan dan telah terkomputerisasi.
Untuk e-Performance Contoh Oracle
Corporation facilitates program yang menyediakan jasa bagi manajemen untuk
menilai kinerja, dengan program tersebut para manajer dapat menentukan tujuan
atau target dan kemudian menilai apakah ada kemajuan dalam mencapai tujuan
tersebut. The eAppraisal Halogen Software
adalah program software lainnya yang memiliki kemampuan fungsi yang sama.
d. Keselamatan kerja dan Kesehatan
Karyawan
Keselamatan
merupakan hal penting bagi karyawan dan pengusaha kecil. Satu hasil studi
European menemukan bahwa mayoritas dari semua kecelakaan kerja terjadi di
perusahaan dengan kurang dari 50 karyawan setiap tahunnya. OSHA menyediakan
layanan gratis bagi pengusaha kecil, termasuk bebas keselamatan di tempat dan
pelayanan kesehatan untuk usaha kecil, dan Program OSHA yang lebih tajam
lainnya, dan OSHA akan memberikan sertikat bagi perusahaan dan pengusaha kecil
yang telah memiliki tingkat kesadaran tentang keselamatan kerja dan kesehatan
kerja.
3. Kaitan Usaha Kecil dengan
Kekeluargaan, Fleksibilitas, Keadilan, dan Informalitas
Karena usaha
kecil memiliki jumlah karyawan yang sedikit maka perlu memanfaatkan kekuatan
dan keunggulannya, masuk akal jika mereka harus memanfaatkan kekecilannya
ketika berhadapan dengan isu-isu yang terjadi di karyawan. Sebagai contoh, karena
kecilnya dapat berarti akan lebih akrab dan lebih kekeluargaan yang lebih
pribadi dengan masing-masing karyawan kekuatan, kebutuhan, dan family
situation. Kemudian bisa lebih flexibe dalam bekerja dan hubungannya informal tidak
terlalu formal dalam kebijakannya dalam mengelola manajemen sumber daya.
a.
Prosedur Seleksi Karyawan
Informal dan Sederhana
Selain
situs web rekrutmen dan alat-alat seleksi online, manajer bisnis kecil tidak
boleh lupa mengenai prosedur yang sederhana, Perangkat biasa dalam membantu proses
seleksi. Sebagai contoh, Hasil kerja uji Sampling bahwa calon karyawan yang
diuji cukup dapat mengerjakan satu tugas saja,
seperti kandidat untuk pemasaran cukup
dalam 30 menit menguraikan iklan untuk produk. Fitur alat HR yang lebih
sederhana mungkin akan lebih menjadiprosedur yang lebih bergunan bagi usaha
kecil.
b. Fleksibilitas dalam Pelatihan
Satu studi
dari 191 usaha kecil dan 201 perusahaan besar di Eropa ditemukan bahwa
perusahaan kecil relatif lebih informal dalam pelatihan dan lebih flexible
dalam mengembangkan karyawannya. Banyak yang tidak sistematis untuk memantau keterampilan para manajer yang
dibutuhkannya, dan kurang dari 50% (sebagai lawan 70% dari perusahaan besar)
memiliki program pengembangan karir. Perusahaan yang lebih kecil juga cenderung
fokus setiap perkembangan manajemen yang mereka lakukan pada pengajaran
kompetensi yang berhubungan dengan perusahaan tertentu (seperti bagaimana
menjual produk perusahaan). Proses pelatihan disederhanakan adalah salah satu
pilihan yang baik untuk metode informal yang usaha kecil seperti pekerjaan
berikut dengan baik, juga.
METODE PELATIHAN INFORMAL. ahli pelatihan Stephen Covey
mengatakan bahwa usaha kecil dapat melakukan banyak hal untuk memberikan
pelatihan terkait pekerjaan tanpa harus membuat program pelatihan formal dan
mahal. Pendapatn nya meliputi:
·
Menawarkan
untuk membiayai biaya pelatihan untuk kelas khusus
·
Mengidentifikasi
peluang pelatihan online
·
Menyediakan
perpustakaan berupa kaset dan DVD yang sistematis, belajar dengan disiplin
selama proses tersebut
·
Mendorong
untuk berbagi hasil pelatihan yang terbaik kepada rekan-rekan lainnya
·
Bila
mungkin, mengirim orang ke seminar khusus dan pertemuan asosiasi untuk belajar
dan membuat jaringan
·
Buat
etika belajar dengan mengajarkan orang untuk saling mengajarkan apa yang mereka
pelajari
c.
Fleksibilitas dalam Benefit dan
Rewards
Lembaga Institute
yang membidangi khus Keluarga dan Pekerjaan melakukan survei oerihal
pelaksanaan benefit dari sekitar 1.000 perusahaan besar dan kecil. Tidak
mengherankan, mereka menemukan hasil bahwa perusahaan-perusahaan besar
menawarkan paket benefit yang lebih besar daripada yang usaha kecil. Namun,
banyak perusahaan kecil lebih menawarkan lebih banyak fleksibilitas dalam
bekerja. Pada perusahaan kecil ID Media, dengan 90 karyawan, CEO Lynn Fantom
memberikan kepada semua karyawan baru berupa sarapan sebagai makanan selamat
datang pada hari pertama mereka.
Pada
dasarnya, penelitian ini menemukan bahwa pemilik usaha kecil, secara pribadi
berinteraksi dengan semua karyawan setiap hari, melakukan pekerjaan yang lebih
baik dari “memahami ketika masalah kerja/hidup muncul”
Berikut
adalah contoh lain yang dapat ditawarkan oleh perusahaan kecil:
·
Waktu libur lebih banyak. Sebagai contoh. Setiap jumat
sore tidak masuk kerja di musim panas
·
Jam kerja seminggu bisa
dipendekan. Jam
kerja selama satu minggu selama musim panas
dipendekan
·
Bonus di saat-saat kritis. pemilik usaha kecil lebih
mengenal dan mengetahui apa yang terjadi pada karyawannya. Gunakan pengetahuan
ini untuk memberikan bonus khusus seperti bonus biaya persalinan
·
Fleksibilitas. Misalnya, “jika
seorang karyawan sedang mengalami masalah pribadi, membantu membuatkan jadwal dengan
karyawannya untuk memecahkan masalah agar karyawannya seperti tidak sedang berada dalam kesulitan
·
Peka terhadap kekuatan dan
kelemahan karyawan.
Pemilik usaha kecil harus tetap peka dengan kekuatan, kelemahan, dan aspirasi
karyawannya.
·
Membantu pengembangan karyawan. Membayari karyawannya untuk
ambil kelas kursus pelatihan untuk
membantu mereka mengembangkan keterampilan pekerjaan mereka
·
Memberi makan mereka. Seali-sekali menyediakan makanan
gratis, mungkin dengan mengajak karyawannya untuk makan siang
·
Membuat mereka merasa seperti
pemilik.
Memberikan kesempatan pada karyawannya untuk terlibat dalam pengambilan
keputusan besar, membiarkan mereka bekerja secara langsung dengan klien, mendengarkan
masukan dari klien, berbagi data kinerja perusahaan dengan mereka, dan
membiarkan mereka berbagi dalam keberhasilan perusahaan.
·
Pastikan mereka memiliki apa yang
harus mereka lakukan untuk pekerjaan mereka. Memotivasi karyawan termotivasi hanya setengah
tantangan. Juga memastikan mereka memiliki pelatihan yang diperlukan, prosedur,
komputer, dan sebagainya
·
Terus-menerus menghargai. Memanfaatkan hari ke hari
interaksi dengan karyawan untuk tidak pernah ketinggalan untuk kesempatan untuk
memberikan karyawan Anda pengakuan yang layak
d. Keadilan dan Bisnis Keluarga
Kebanyakan
usaha kecil adalah “bisnis keluarga”, karena pemilik (dan sering satu atau
lebih karyawannya) adalah anggota keluarga.
Menjadi
seorang karyawan non keluarga di sini tidak mudah. Kecenderungan adalah perlakuan
anatara keluarga dan non keluarga adalah berbeda. Jika demikian, sebagai salah satu
penulis katakan, “Ini tyakin bahwa semangat mereka akan lebih rendah dan
menimbulkan kebencian dan efek negatif pada operasional pekerjaan dan
menurunnya keuntungan anda”. Upaya untuk mengurangi sikap tidak adil dan
perbedaan perlakuan, ada beberapa
langkah yang harus diiukti:
·
Menetapkan aturan dasar. Seorang konsultan bisnis
keluarga mengatakan, Selama proses perekrutan pemohon harus diberitahu dari
awal bahwa perekrutan ini untuk ditempatkan dibagian apa, juga apakah akan ada
potensi untuk promosi. Minimal, membuat ekspektasi yang jelas, mengenai hal-hal
seperti tingkat wewenang dan pengambilan keputusan harus diperjelas.
·
Memperlakukan orang dengan adil. Bekerja keras untuk menghindari
“setiap upaya dari anggota keluarga yang akan memanfaatkan kinerja dan
berperilaku tidak adil atas pengorbanan orang lain
·
Hadapi masalah keluarga. Perselisihan dan ketegangan yang
terjadi antara anggota keluarga dapat mengalihkan perhatian dan menurunkan
kinerja karyawan, anggota keluarga harus menghadapi dan bekerja di luar
lingkungan mereka
·
Menghapus hak istimewa. anggota keluarga “harus
menghapus perilaku yang akan meminta karyawannya menuntut perlakuan khusus
dalam hal pembagian tanggung jawab. anggota keluarga harus datang lebih awal,
bekerja lebih keras, dan pulang kantor terakhir.
e. Menggunakan Organisasi professional
Banyak
pemilik usaha kecil dihadapkan isu-isu dan terlibat langsung dalam mengelola
perusahaan, kemudian memutuskan untuk melakukan outsourcing sebagian besar
pengelolaan sumber daya manusia mereka ke vendor. Vendor ini bekerja
menggunakan nama organisasi profesi pengusaha Profesional Employers
Organzations (PEO), agen outsourcing sumber daya manusia Human Resources
Outsourcing (HROs), atau kadang karyawan atau leasing staf perusahaan.
f. Bagaimana PEO bekerja?
Vendor ini
memberikan jasa pada perusahaan kecil berupa penggajian khusus untuk
orang-orang yang menangani semua kebutuhan manajemen sumber daya manusia.
Minimal, perusahaan-perusahaan ini mengambil alih tugas pengajian. Biasanya,
bagaimanapun, PEO menganggap sebagian besar tugas-tugas sumber daya manusia.
Dengan menyediakan karyawannya pada perusahaan klien untuk PEO lakukan
penggajiannya, PEO menjadi mitra pengusaha untuk mencatat data karyawan. PEO
kemudian dapat menarik karyawan klien ke Asuransi PEO untuk manfaat Program,
biasanya dengan biaya lebih rendah. PEO biasanya menangani kegiatan karyawan
terkait seperti merekrut, mempekerjakan, dan penggajian dan perpajakan.
Kebanyakan PEO fokus pada pengusaha dengan di bawah 100 karyawan, dan meminta
imbalan 2% sampai 4% dari total gaji yang dibayarkan perusahaan. HROs biasanya
menangani fungsi-fungsi pelayanan administrasi.
Biasanya mereka karyawan kantor
HR Anda, tapi karyawan Anda masih bekerja untuk Anda”
g. Mengapa Gunakan PEO ?
Pengusaha
beralih ke PEO karena beberapa alasan berikut:
·
TIDAK ADA SUPPORT HR KHUSUS perusahaan kecil dengan kurang
dari sekitar 100 karyawan biasanya tidak memiliki manajer SDM. Pemilik usaha
biasanya menanggung sebagian besar beban manajemen sumber daya manusia di bahunya.
Urusan dokumen administrasi bisnis kecil diperkirakan
menghabiskan waktu sampai 25% dari waktu mereka, seperti pekerjaan pengecekan
latar belakang. Karena PEO mengambil alih sebagian besar pekerjaan ini, maka banyak
usaha kecil yang mau membayar dengan biaya lebih murah.
·
KEWAJIBAN Secara hukum, PEO umumnya melakukan
kontrak berbagi tanggung jawab dengan klien dan memiliki kepentingan dalam pencegahan
kecelakaan di tempat kerja dan tuntutan hukum karyawan. PEO harus membantu
memastikan usaha kecil memenuhi kewajiban yang diatur dalam ketentuan Judul
VII, OSHA, COBRA, dan responsibilties Fair Labor Standards Act
·
MANFAAT untuk manfaat asuransi dan
seringnya PEO besar tertarik. Untuk mendapatkan manfaat kesehatan dan asuransi
lainnya adalah masalah bagi perusahaan-perusahaan kecil. Di situlah leasing yang
menawarkan jasa ini datang. Jasa leasing mungkin bisa mendapatkan asuransi
bisnis kecil bagi orang-orang yang yang tidak bisa membayar sebesar itu.
·
KINERJA Akhirnya, profesionalisme dari
PEO membawa ke proses merekrut, penyaringan, pelatihan, kompensasi, dan menjaga
keselamatan kerja karyawan dan kesejahteraan dan bisa diterjemahkan ke dalam bentuk peningkatan
karyawan dan hasil usaha.
g. peringatan
Ada
beberapa potensi kerugian, “Jika PEO Anda kurang berhasil, atau bangkrut, Anda akan
dihadapkan para pekerja yang tidak diasuransikan. Banyak pemilik melihat
pelaksanaan pengelolaan sumber daya bisnis mereka (seperti pelatihan insinyur
baru) sebagai hal strategis, dan tidak mungkin untuk menyerahkan tugas tersebut
kepada orang luar. Masalah lain yang potensial adalah menentukan siapa yang
bertanggung jawab.
TANDA PERINGATAN Beberapa hal mungkin bisa dijadikan sinyal ketika
berhadapan dengan calon PEO. Salah satunya adalah due diligence yang longgar.
Sebagai contoh, karena mereka berbagi tanggung jawab dengan pemilik usaha,
mereka harus menanyakan kepada anda secara detil tentang kebijakan dan praktik
keselamatan di tempat kerja dan sumber daya manusia perusahaan Anda.
5.
Mengelola HR System, prosedur,
dan Dokumen
Bayangkan
dokumen yang diperlukan untuk menjalankan sebuah toko ritel yang mempekerjakan
lima orang. Untuk proses merekrut dan wawancara kemungkinan membutuhkan orang
untuk checklist, aplikasi kerja, checklist wawancara, melakukan berbagai
verifikasi - pendidikan dan status kewarganegaraan, misalnya - dan checklist
referensi telepon. Anda kemudian mungkin perlu perjanjian kerja, kerahasiaan
dan perjanjian untuk tidak saling bersaing, dan kesepakatan ganti rugi pada
pemilik usaha.
a.
Komponen Dasar Sistem HR manual
Pengusaha
sangat kecil (katakanlah, dengan, 10 karyawan atau kurang) mungkin akan mulai
dengan sistem manajemen sumber daya manusia manual. Dari sudut pandang praktis,
ini biasanya berarti memperoleh dan mengorganisir satu set formulir personil
standar meliputi setiap aspek penting dari proses HR - rekrutmen, seleksi,
pelatihan, penilaian, kompensasi, keselamatan - serta beberapa alat untuk
mengorganisir semua informasi ini untuk masing-masing karyawan Anda.
Jumlah
form yang akan diperlukan, bahkan untuk perusahaan kecil jumlah form yang
dibutuhkan cukup banyak. Salah satu cara sederhana untuk mendapatkan bentuk dasar
dari sistem HR manual dapat diakses melalui situs web (seperti
www.hr.com/en/free_forms) atau buku atau CD yang menyediakan kompilasi
form-form HR.
b.
Otomatisasi Tugas HR Individu
Sesuai
pertumbuhan usaha kecil, menjadi tidak praktis jika mengandalkan sistem HR
manual. Perusahaan kecil hingga menengah sebagian besar telah menggunakan komputerisasi
untuk tugas-tugas manajemen sumber daya manusia.
c.
Sistem Informasi Sumber Daya
Manusia (HRIS)
Sebagai
perusahaan kecil yang sedang tumbuh,
sistem yang lebih komprehensif menjadi sebuah kebutuhan. Kita dapat menentukan system
informasi sumber daya manusia yang terintegrasi (HRIS) sebagai alat yang terintegrasi
untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan meninformasikan untuk mendukung
pengambilan keputusan, koordinasi, pengendalian, analisis dan visualisasi dari
kegiatan organisasi manajemen sumber daya manusia. Ada beberapa alasan untuk menjalankan
HRIS:
d.
Peningkatan Pengolahan Transaksi
Hal-hal
kecil sehari-hari seperti mencatat, menjaga dan memperbarui catatan data
karyawan besar memakan waktu. Satu studi menemukan bahwa 71% dari waktu
karyawan HR dikhususkan untuk tugas-tugas transaksional seperti memeriksa sisa
hak cuti, memelihara data karyawan, dan pengendalian distribusi imbalan kerja.
e.
Pengelolaan secara online
Sistem
informasi SDM juga memfasilitasi karyawan untuk mengakses langsung ke system
via online. Sebagai contoh, di Provident Bank, sistem yang menggunakan system
Benefit Benelogic memungkinkan karyawan dapat mengakses sendiri diri seperti mendaftar
di semua program manfaat yang diinginkan melalui internet di situs aman.
f.
Peningkatan Kemampuan Pelaporan
Dengan
mengintegrasikan berbagai tugas individu SDM (catatan pelatihan, penilaian,
data pribadi karyawan, dan sebagainya) HRIS dapat meningkatkan kemampuan
pelaporan HR semakin baik.
g.
Integrasi Sistem HR
Karena komponen
perangkat lunak HRIS (pencatatan, penggajian, penilaian, dan sebagainya) yang
terintegrasi, mereka memungkinkan pemilik untuk merekayasa ulang fungsi
SDM-nya.
h.
Vendor HRIS
Banyak
perusahaan saat ini yang menawarkan aplikasi paket HRIS seperti Capterra.com.
Adalah salah satu aplikasi yang baik. Situs web untuk Asosiasi Internasional
untuk Manajemen Sumber Daya Informasi Manusia (www.ihrim, org)
Contoh Kasus
Perusahaan Skala Kecil Gee Batik di Yogyakarta
Perkembangan
motif batik terlihat makin pesat. Selain motif batik kontemporer, kini muncul
pula batik bermotif klub sepakbola, dan motif batik bernada anak muda lainnya.
Namun apa
jadinya jika pakaian batik bermotif virus HIV atau virus influenza? Tetapkah
menarik?
Mencintai
batik sejak kecil, membuat lulusan Universitas Negeri Yogyakarta, Miftahudin
Nur Ihsan sewaktu masih berstatus mahasiswa sudah memulai mengembangkan
berbagai motif batik. Ketika itu, dia menggambarkan kekayaan budaya Indonesia
melalui motif batik.
“Misalnya
untuk motif khas Yogya, saya masukkan tugu, wayang, gamelan, rumah jogja, dan
keris sebagai motif batik. Ide itu, awalnya saya tuangkan dalam Program
Kreativitas Mahasiswa (PKM) di tahun 2015,” ucap Ihsan, sapaan akrabnya, Minggu
(2/10).
Seperti
diketahui, PKM merupakan ajang untuk merealisasikan ide brilian mahasiswa yang
dibiayai Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti).
Dalam ajang itu, ide yang Ihsan beri nama Indonesian Culture in Batik (ICB)
memperoleh medali perak.
Berawal dari
memenangkan kompetisi itu, dia merintis sebuah usaha bernama Smart Batik
Indonesia di tahun yang sama, yakni tahun 2015. Dengan modal sebesar Rp 5 juta
yang berasal dari pinjaman kakeknya, dia memproduksi berbagai motif batik yang
unik.
“Saya
membuat batik bermotif pendidikan, kedokteran, transportasi, dan MIPA. Hingga
saat ini, saya memproduksi sendiri dan memasarkan melalui media online, dan
stand di kampus,” kata Ihsan yang lulus dari UNY di bulan Mei 2016 lalu.
Meski
telah membuat berbagai motif batik yang sebelumnya tidak ada, namun inovasinya
tak berhenti begitu saja. Baru-baru ini, Ihsan menciptakan batik bermotif virus
berbahaya, HIV dan Influenza. Dia mengklaim, motif batik virus tersebut hanya
ada satu di dunia.
“Saya
mengombinasikan batik motif virus dengan jumputan. Saya ingin memberikan
edukasi tentang bahaya virus ini kepada konsumen, dengan menyelipkan brosur
informasi virus itu di dalam produk. Meski sedikit ekstrim, semoga produk ini
bermanfaat,” katanya.
Ihsan pun
mengungkapkan nantinya saat dipasarkan, harga batik jumput motif virus itu
dengan ukuran 2 meter x 1,5 meter akan dipatok harga Rp 120 ribu hingga Rp 150
ribu. Harga relatif cukup mahal, menurutnya karena tak mudah membatik di kain
jumputan.
Saat
disinggung mengenai motivasi berwirausaha, dia mengaku bahwa dirinya berasal
dari keluarga tidak mampu. Ayahnya bekerja sebagai operator jasa fotokopi,
sementara ibunya bekerja sebagai penjahit. Ihsan dapat sekolah hingga perguruan
tinggi karena beasiswa.
“Saat SMP,
saya mendapat beasiswa. Saat kuliah, saya juga mendapat beasiswa bidikmisi.
Dengan usaha ini, saya ingin membalas jasa orang tua yang dulu hutang kesana
kemari. Saya ingin mengangkat keluarga dan adik-adik saya,” katanya.
Meski baru
berjalan selama setahun, namun Smart Batik Indonesia telah mencatat prestasi
yang membanggakan. Mulai dari Juara 1 Lomba Inovasi Bisnis Pemuda se-DIY, Juara
2 Pemuda Pelopor Yogyakarta, hingga Juara 1 Lomba Inovasi Teknologi Mahasiswa
se-DIY.
“Per
bulan, pendapatan rata-rata Smart Batik Indonesia mencapai Rp 9 juta hingga Rp
15 juta. Cukup baik untuk usaha baru,” tutup warga Wirobrajan, Yogyakarta itu.
Merkur Futur Adjustable Safety Razor - Sears
BalasHapusMerkur Futur Adjustable Safety Razor is the perfect gri-go.com balance of https://septcasino.com/review/merit-casino/ performance, poormansguidetocasinogambling.com safety, and comfort. Made in Solingen, Germany, septcasino this razor 1xbet korean has a perfect balance of